Jalan-jalan di Palangkaraya belum
lengkap tanpa menikmati makanan khasnya. Berhubung penduduk asli kota
ini adalah masyarakat Dayak, anda akan menemui banyak makanan yang
berbahan dasar hasil hutan. Salah satunya adalah sayur juhu singkah yang
terbuat dari rotan muda. Batang yang dipanen di hutan tersebut banyak
dijual di pasar-pasar tradisional dalam bentuk ikatan kecil dengan harga
lima ribu rupiah. Memasak rotan yang berduri membutuhkan kehati-hatian
tinggi dari sang koki. Rotan muda juga harus direbus terlebih dahulu
supaya lunak dan tidak pahit,. Bahan tersebut kemudian dimasak menjadi
gulai dengan campuran kemiri, sere, bawang merah, dan bawang putih.
Tukang masak biasanya juga menambahkan kunyit, terong, dan asam untuk
menguatkan rasa kuah.
Tertarik mencoba sayur rotan kuah
kuning? Datanglah ke warung Samba milik H Bidong di Jalan RTA Milino
nomor 15 Palangka Raya. Sayur yang rasanya asam manis seperti tom yam
ini menjadi menu andalan mereka. Di sini anda bisa menikmati semangkok
sayur rotan yang dimasak dengan talas. Sayur ini juga enak disantap
dengan campuran ikan patin. Ikan mirip lele yang banyak dijumpai di
sungai besar ini mudah ditemukan di Palangkaraya.

Sumber foto: getborneo.com
Untuk penyuka ikan dan makanan asin,
anda bisa mencoba wadi ikan jelawat. Masakan tersebut terbuat dari ikan
basah yang diasinkan. Anda bisa menemukannya di Rumah Makan Palangka di
Jalan G. Obos, Palangkaraya. Rumah makan ini juga menyediakan sayur
rimbang dan sambal khas Palangka. Rumah makan ini terkenal di kalangan
penduduk lokal. Jika datang waktu jam makan siang, anda akan banyak
bertemu dengan para pegawai kantoran yang sedang beristirahat. Kalau
anda ingin mencoba makanan khas Dayak dengan suasana pinggir sungai
datanglah ke Kampung Lauk. Rumah makan yang beralamat di Jalan Raya
Palangkaraya Bukitrawi ini letaknya dekat dengan Jembatan Kahayan. Jika
memesan tempat di tepi sungai, anda bisa menikmati pemandangan sungai
kahayan, perahu klotok, juga hutan bakau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar